Dalam sbuah kehidupan pasti ada yg namanya hitam dan putih.
Antara kebenaran dan kebatilan. Baik terlihat sperti dan buruk. Smua itu seakan
menjadi refleksi dlam hidup ini. Tapi itu bukan hal yg absolute. Melainkan
sesuatu hal yg relatif. Terkadang yg hitam tidaklah slalu hitam dan yg putih
tidak slalu putih. Terlihat sperti ambigu memng tapi emng sperti itulah
kenyataannya.
Ketika
Rahwana dan Korawa pantas untuk dibela
Dunia itu sperti wayang. Wayang adalah refleksi hidup ini.
Kisah Ramayana dan Mahabarata banyak orang menganggap itu adalah pergolakan
antara hitam dan putih. Orang menganggap Rama adalah pihak yg benar sedangkan
Rahwana adalah pihak yg salah. Pandawa di anggap tokoh protagonis dan korawa
adalah tokoh antagonis. Rama digambarkan seseorang yg baik, tampan dan jujur,
seorang ksatria yg gagah berani sebaliknya Rahawana slalu digambarkan sebuah
pribadi yg kejam. raja yg diktator dan bengis.. begitu pula Pandawa yg slalu di
puja2 sbg lima org ksatria yg benar. Punya budi pekerti yg baik dan santun yg
pantas untuk ditiru. sedangkan Korawa digambarkan para gerombolan manusia bar2.
pihak yg salah dan punya pribadi yg buruk, kejam, jahat, serakah, suka ingkar
janji yg suka mendzolimi para Pandawa.
Tapi benarkah selamanya sperti itu?? Tidak adakah sesuatu
pun yg pantas diteladani dr seorang
Rahwana dan Korawa?? menurut saya tidak selamanya sperti itu. Rahwana kadang
juga benar dan Rama kadang juga salah. Memang Rahwana salah karena meculik
Shinta tapi bisa jadi justru Shinta lah yg ingin di culik oleh Rahwana atau
sengaja lari dari Rama suaminya. Karena Rahwana lebih romantis, lebih
pengertian dan lebih bisa menghargai seorang wanita walau pun Rahwana adalah
seorang raja yg urakan, raksasa yg bengis dan kejam. Sedangkan Sri Rama, walau
pun dia adalah pribadi yg baik dan tampan tapi dia terlalu lugu, kaku, tidak
romantis dan tidak pengertian sperti Rahwana. Sehingga menjadikan Shinta bosan
dgn Rama yg terkesan monoton itu.
Di balik ke “hitaman” seorang Rahwana dia punya banyak sisi
yg positif yg pantas kita teladani. Begitu jg Sebaliknya seorang Rama . jadi
tidaklah pantas seorang Rahwana slalu di gambarkan sebagai pribadi yg buruk.
Tidak jauh beda dgn kisah mahabarata. Orang menganggap
Korawa adalah pihak yg salah karena merebut paksa kerajaan Kuru yg berpusat di
Hastinapura. Karena smestinya kerajaan astina adalah milik Pandawa sebab itulah
yg mnjadi perjanjian antara Pandu (ayah pandawa) dgn Dretarasta (ayah Korawa)
bahwa setelah Pandawa dewasa, tahta kerajaan harus di serahkan kpd Yudistira
putra sulung Pandu. Tpi setelah para Pandawa dewasa, Drestarasta justru
menyerahkan kerajaan astina kepada Doryodana anak sulungnya. Pandawa tidak
terima maka terjadilah perang Baratayudha di padang kuruksetra.
Korawa di anggap salah karena merebut hak pandawa. Terkadang
Saya berfikir mengapa ada anggapan sperti itu. smestinya Pandawa jg tidak
berhak atas kerajaan astina karena Pandawa bukanlah anak kandung Pandu. Itulah
yg mnyebabkan Korawa tidak mau menyerahkan tahta kepada Pandawa. Dalam hal ini
justru Korawa lah yg lebih berhak atas kerajan. Karena Dretarasta adalah kakak
Pandu skaligus anak sulung Begawan Abyasa. Semestinya pewaris kerajaan kuru
adalah Destarasta berhubung Destrarasta buta maka kerajaan kuru diserahakan
kpda Pandu adiknya. Kalau kita flashback ke belakang, baik Dretarasta dan Pandu
jg sama2 tidak berhak atas kerajaan Kuru krena mereka bukan anak kandung
Wicitrawirya yg murni keturunan dinasti Kuru. Jadi..baik Pandawa dan Korawa
bukanlah asli keturunan dinasti kuru. masihkah anda menganggap Pandawa yg punya
hak atas kerajaan kuru yg berpusat di Hastinapura??
Ketika perang Baratayudha Korawa dianggap curang karena
mengkeroyok Abimayu anak arjuna padahal itu melanggar aturan perang. Tapi
Pandawa jg melakukan hal yg sama ketika Bima memukul paha Doryodana dgn Gadha
yg menyebabkan Doryodana mati. Artinya baik Korawa dan Pandawa sama2 curang
karena melanggar aturan perang..Jadi masihkah anda terus memihak pada pandawa??
Jadi dalam hal ini mana yg benar dan mana yg salah?? Tidak
ada!! Karena ini murni sbuah konflik politik dari keturunan dinasti Kuru. Ini
adalah Konflik sbuah keluarga yg berebut kekuasaan.
Kalo Rama dan para Pandwa pantas di bela seharusnya Rahwana
dan Korawa jg pantas mendapatkan perlakuan yg sama. Sebenarnya Aku tidak
bermaksut untuk membela Rahwana dan para Korawa. Aku hanya ingin kita menilai
sesuatu itu scara obyektif. Tidak menghakimi dari sisi buruknya saja.
Kecenderungan manusia itu slalu menilai sesuatu dr sisi
buruknya saja. Apalagi klo orang sudah di cap sbg pribadi yg buruk maka tidak
ada satu pun sesuatu kabaikan dari dirinya yg pantas di hargai. Inilah mindset keliru
yg dimiliki oleh banyak orang.
Hitam dan putih, baik dan buruk itu relatif, smua berjalan
scara beriringan. Alangkah lebih baik, melihat sesuatu itu dari banyak
perspektif sehingga kita bisa mendapatkan lebih banyak pelajaran. Yg baik di
ambil dan yg buruk tidak usah ditiru. Bukankah demikian?? Menelaah sesuatu hal
yg buruk jg bukanlah perbuatan yg sia2.. itu sangat berguna sbg pembelajaran
kita semua.
Terkadang aku jg bingung mengapa Judas Iskariot dianggap sbg
penghianat. Judas dianggap berkhianat krena menunjukkan tempat persembunyian
jesus kepada tentara Romawi hanya karena skeping uang. Padahal klo kita mau
menelaah lebih dalam. smestinya Judas itu justru seorang penyelamat. Karena
menurut kepercayaan orang Kristen. Jesus turun ke bumi untuk menebus dosa umat
manusia. Mengapa Judas aku anggap penyelamat?? Karena berkat Judas yg
menunjukan tempat persembunyian Jesus kepada tentara Romawi. kmudian Jesus
digantung ditiang salib. Dengan cara itu Jesus dapat menebus dosa sluruh umat
manusia. Artinya judas mempunyai peran penting dalam penebusan Dosa umat
manusia. Bahkan mungkin Judas emang sengaja melakukan perbuatan itu. Karena dia
ingin mnjadi aktor utama dlam penebusan umat manusia walau pun dgn cara
menhianati Jesus. Maknya aku gk stuju klo Judas slalu dinilai sbagai seseorang
yg buruk. Penghianat yg pantas dibenci dan dicaci.
Di dalam sesuatu hal itu tidak ada yg bner2 hitam dan
tidak ada sesuatu yg pure putih.. smua pasti ada yg namanya The gray area.
Termasuk iblis skali pun. Iblis adalh sosok yg digambarkan
sbgai biang sgala keburukan dan kejahatan. Sebagai biang keladi yg mnyebabkan
Adam dan Hawa di buang ke Bumi. Di dlam kitab suci Al-Qur’an dalam skenarionya.
Adam emang diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi. Tapi dgn jalan iblis
menggoda Adam sehingga Adam mendapat hukaman untuk dibuang ke bumi, Tuhan emng
sengaja membuat skenario dgn cara sperti itu. Artinya Iblis itu punya peranan
penting dalam The Grand scenario Tuhan itu. Apakah dgn hal ini Iblis
pantas disalahkan??
Skali lagi aku katakana. aku gk bermaksud membela iblis atau
membela siapa pun. Aku hanya ingin mengatakan terkadang didalam sesuatu hal yg
buruk tersimpan sesuatu hal yg baik yg dapat kita telaah.
Sampah dibuang karena dinilai tidak berguna tapi sampah jg
berguna sebagai pupuk bagi sebagian orang. Ini terlihat seperti ambigu tapi
emng sperti itulah kenyataanya. Pada akhirnya aku ingin katakan bahwa smuanya
yg ada di dunia ini, itu mempunyai peran masing2. Jadi marilah kita menikmati
peran kita masing2 dan Biarkan itu menjadi Rahasia Tuhan.
Wassalam.. @muassamudra lerenk moeria
Semarang 17-01-2013
Semarang 17-01-2013
1 Komentar untuk "Bersikap Adil Kepada Rahwana dan Korawa"
setuju..