I DID IT MY WAY

Babak Akhir Calciopoli : Kebenaran Yang Terungkap

Apa definisi dari Calciopoli? . Bagi kami Calciopoli, Morattipoli,Falsiopoli punya definisi yang sama.

“Calciopoli : usaha sebagian/sekelompok oknum yang tidak mampu meraih prestasi di atas lapangan hingga dengan sengaja menciptakan skema kotor di luar lapangan guna menghancurkan kekuatan sepakbola terbaik dalam sejarah
Italia.” -Signora1897-

Dari awal kita semua telah mengetahui bahwa Calciopoli
adalah sebuah rekayasa besar. Yang disusun begitu rapi hingga mampu mengirim Juve ke
Serie B dan menanggung kerugian baik secara financial maupun image yang begituuu besar. Jika tidak ada perubahan, babak akhir dari skandal ini akan ditetapkan pada tanggal 18 juli. Dan ijinkan kami melalui tulisan sederhana ini me-refresh ingatan anda terkait apa yang sebenarnya terjadi dibalik Calciopoli.

Skandal Calciopoli dimulai saat Gazetta dello Sport memuat transkrip pembicaraan antara Luciano Moggi dengan beberapa pihak dari komisi wasit. Gazetta dello Sport sendiri dimiliki
oleh seorang Internisti bernama Carlo Buora yang kebetulan adalah Wakil Presiden Inter. Pembicaraan Moggi yang juga dilakukan beberapa petinggi klub lain seperti Milan, Fiorentina dan Lazio ini sebenarnya telah terjadi dua
tahun sebelum calciopoli (2004).

Namun setelah dikirim ke pengadilan di Turin, Roma dan
Naples disimpulkan bahwa tidak
ditemukan bukti yang cukup. Plan A Moratti gagal dan dilanjutkan ke Plan B yang melibatkan media, yaitu menyerahkan transkrip ke Gazetta melalui Carlos Buora.
Dengan dimuatnya transkrip tersebut,
perhatian dan desakan publik semain menjadi-jadi (di Indonesia kurang lebih kondisinya seperti saat Mahfud MD memutar rekaman pembicaraan Anggodo Wijaya di Mahkamah Konstitusi beberapa tahun lalu).



Guido Rossi
Dengan semakin gencarnya
pemberitaan di media, FIGC pun
terpaksa membuka penyelidikan, Galliani yang saat itu menjabat sebagai presiden FIGC dituntut untuk mundur karena ditakutkan akan terjadi “conflict of interest” karena Milan juga terlibat dalam kasus
tersebut.
Selanjutnya Guido Rossi mengambil alih kepemimpinan FIGC
untuk penyelidikan calciopoli.

Siapakah Guido Rossi?
Selain pernah menyatakan bahwa ia adalah seorang internisti, ia juga adalah salah
satu pemegang saham di inter,
teman dekat moratti serta mantan
direktur inter (1995-1999).
Selanjutnya diketahui bahwa setelah mendregadasikan Juventus ke serie B,
Guido Rossi mengundurkan diri
dari FIGC dan kemudian menjabat sebagai Presiden TIM
(Telecom Italia),
perusahaan yang telah menyediakan bukti penyadapan yang melibatkan moggi dan lain-lain. Di jajaran dewan direksi TIM inilah terdapat nama –
nama seperti Moratti, Carlo Buora (pemilik Gazetta) serta Provera yang kebetulan adalah
pemilik dari Pirelli (perusahaan yang memiliki TIM dan sponsor di jersey Inter). Hebatnya lagi,
Provera adalah pemegang saham
terbesar kedua di Inter Milan.
Sederhananya, Telecom Italia,
Gazetta dan Inter Milan semua dimiliki oleh orang – orang
yang sama. Mungkin kah TIM memberikan rekaman pembicaraan yang memberatkan inter?
Tentu tidak. Tidak aneh jika pada
akhirnya, inter dapat melenggang bersih seolah-olah mereka adalah malaikat.
Sedangkan tim-tim lain terutama
Juventus harus menanggung
sesuatu yang sebenarnya sama
sekali tidak pernah dilakukan. Fakta bahwa inter dihadiahi gelar scudetto 2005 – 2006 dari la’grande juve meskipun musim itu tidak ada hubungannya
dengan bukti-bukti calciopoli (rekaman terjadi tahun 2004)
menunjukkan bahwa calciopoli ini sungguh adalah sebuah konspirasi besar. Konspirasi yang tujuan utamanya adalah melenyapkan penghalang–
penghalang inter menuju kesuksesan. Pada kasus calciopoli 2 ini Luciano Moggi berhasil menemukan bukti bahwa
facchetti/inter juga melakukan percakapan dengan komisi wasit (bergamo).
Bahan pembicaraan mereka bahkan jauh lebih fulgar dibandingkan dengan tim manapun. Moggi ingin membuktikan
bahwa semua yang dia lakukan selama menjabat sebagai petinggi juve juga dilakukan oleh tim manapun di serie A (termasuk Merda).
Dua opsi yang diajukan oleh tim pembela Moggi adalah apakah apakah semuanya bersalah (artinya inter yang belum
dihukum harus menerima hukuman yang setimpal) atau semuanya benar (artinya Juventus bahkan moggi telah dihukum atas kejahatan yang sebenarnya tidak pernah dilakukan).


Stefano Palazzi Singkat kata, FIGC menunjuk seorang penyidik yang bernama Stefano Palazzi untuk merangkum semua bukti yang muncul di persidangan
calciopoli2 ini. Butuh waktu kurang lebih 1 tahun untuk Palazzi akhirnya mengeluarkan kesimpulan yang sangat mengejutkan. Sebagai catatan
persidangan Calciopoli pada tahun 2006 hanya memakan waktu 3 minggu untuk
merampok 2 scudetto Juventus
serta mendegradasikan La Vecchia Signora ke Serie B. Hasil penyelidikan selama 1 tahun yang dilakukan oleh Palazzi ini kami rangkum dalam
beberapa point sebagai berikut :

  • Mempertega bahwa Juventus tidak didegradasi atas / akibat
    melakukan pelanggaran Article6 (Melakukan usaha mengubah posisi di klasemen
    melalui pengaturan score / match fixing) karena memang TIDAK PERNAH TERBUKTI.
    Juventus hanya terbukti
    melakukan pelanggaran Article1
    (Tindakan tidak sportif, ex :
    Berhubungan dengan komisi
    wasit).
    Pelanggaran atas Article1 biasanya dijatuhi sanksi
    denda atau maksimal
    pengurangan 1-3 point di klasemen.
    Sedangkan pelanggaran
    untuk Article6 akan dikenai sanksi berat berupa DEGRADASI.

  • Berdasarkan bukti-bukti
    yang dikumpulkan oleh Palazzi
    selama berlangsung persidangan
    di Napoli,
    Juventus bersama dengan beberapa pihak/tim lain
    terbukti melakukan pelanggaran Article 1.
    Beberapa tim lain tersebut adalah Cellino (Cagliari),
    Campedelli (Chievo),
    Foschi (Palermo), Gasparin (Vicenza), Governato (Brescia),
    Corsi (Empoli), Spalletti (Udinese,
    coach), Foti (Reggina), MORATTI
    (INTER) dan Meani (Milan).

  • Palazzi juga menemukan adanya pihak/tim lain yang terbukti melakukan pelanggaran
    Article6,
    yaitu :
    Spinelli (Livorno), FACCHETTI (INTER) dan Meani (Milan).

Berdasarkan pernyataan dari
Palazzi tersebut, Juventus pada 2006 sebenarnya hanya melakukan pelanggaran Article1 namun melalui pengadilan super cepat dan penuh rekayasa dijatuhi hukuman degradasi yang sebenarnya merupakan hukuman
untuk pelanggaran Article6 yang
dilakukan inter.
Singkat kata, si Raja divonis bersalah sementara si maling melenggang pergi begitu saja. Sinetron ini mungkin akan tamat pada tanggal 18 Juli 2011.
Hasilnya belum tentu akan sesuai
dengan apa yang telah ditemukan oleh Palazzi, karena
semua tahu bagaimana system
pengadilan di Italia yang hampir mirip dengan di Indonesia.
Salah satu pengamat Calciopoli yang merupakan teman dekat kami, Giuseppe Solinas bahkan meyakini Inter tidak akan dijatuhi sanksi apa- apa. Menurut
Juventino yang kini tinggal di Canada ini paling maksimal Scudetto 2006 akan ditarik dari Inter dan kemudian dibekukan
alias tidak diberikan kepada siapa-siapa.


Apapun hasil yang akan keluar pada tanggal 18 Juli nanti,
kami ingin berterima kasih kepada Luciano Moggi & Andrea Agnelli yang telah melakukan tindakan nyata terkait ketidakadilan ini. Berkat usaha gigih Moggi & tim pembelanya selama 5 tahun terakhir banyak fakta baru yang terungkap.
Melalui bukti-bukti yang terungkap di persidangan Napoli ini lah Palazzi akhirnya mengambil
kesimpulan di atas.
Andrea Agnelli juga terus memperjuangkan agar scudetto kita dikembalikan.

Media- media di Italia seperti Tuttojuve.com dan Vecchiasignora.com bahkan membuat petisi agar FIGC
mengembalikan scudetto yang telah dicuri dari Si Nyonya Tua. Kami mengutip dari Vecchiasignora.com :
MI HAI CHIAMATO LADRO…
TI SEI VANTATO DI ESSERE ONESTO E PULITO…. TI SEI PRESO I MIEI ALLORI..E HAI CREDUTO DI ESSERE MIGLIORE DI ME…. IO HO PAGATO… SENZA LACRIME E SENZA CHIEDERE PIETà A NESSUNO….
MI SONO RIALZATO CON ONORE E HO TENUTO LA MIA BANDIERA ALTA NEL CIELO… NEI GIORNI DI TEMPESTA… IN CUI TUTTI I VILI CHIEDEVANO E BRAMAVANO LA MIA MORTE.. CON ONORE…
MENTRE TU TI NASCONDI DIETRO
LA SOLITA IPOCRISIA E MEDIOCRITà…
DIETRO AD UN DITO…
E AD UN MORTO….
OGGI COME SEMPRE IO POSSO ANDARE A TESTA ALTA…
MENTRE TU COME SEMPRE VIVI
STRISCIANDO.. COME UNA SERPE
VILE E FALSA… CHE PRIMA SI
NASCONDEVA DIETRO GLI ARBITRI E OGGI DIETRO LA PRESCRIZIONE….
IO SONO LA JUVENTUS…
E OGGI IL MIO NOME BRILLA NEL CIELO LUMINOSO E FIAMMEGGIANTE… E TU…E TU SEI SOLO UN VIGLIACCOCHE SI VANTA DEI TRIONFI ALTRUI!!!!!!!!!!

Artinya :
Engkau memanggil ku pencuri dan
bangga menganggap diri bersih dan jujur.
Engkau mengambil kepunyaan ku dan percaya bahwa diri mu lebih baik dari ku.
Aku menerima ganjaran, tanpa air
mata dan tanpa meminta belas kasihan dari siapapun.
Aku bangun dengan kebanggan dan menjaga bendera ku tetap berkibar di langit tinggi, di
tengah badai.
Ketika kekejian meminta kematian
ku, aku mati dengan terhormat.
Sementara engkau bersembunyi dibalik kemunafikan dan orang mati Hari ini seperti biasanya, saya bisa tetap mengangkat
kepala sementara engkau terkubur makin dalam Ibarat seekor ular palsu dan berbisa
Pertama bersembunyi di belakang wasit dan hari ini dibalik sebuah pandangan awal Saya adalah Juventus, dan hari
ini Nama Ku bersinar terang di langit tinggi Engkau hanya seorang pengecut yang bangga telah mencuri kemenangan orang
lain.

VAFFANCULO INTER !!!.

Signora1897.com
8 Komentar untuk "Babak Akhir Calciopoli : Kebenaran Yang Terungkap"

Sejak kapan LA GEJETA milik inter om???

Ingin merekayasa fakta ya??
banyak bukti mengenai kolusi wasit yang dilakukan Juventus tetapi tak ada yang berani mengungkapnya. Sebab, keluarga Agnelli, pemilik Juventus memiliki kekuasaan yang sangat besar di Italia. Selain taipan kondang di bidang otomotif dengan mobil Fiat-nya, ia juga pemilik dua harian olahraga terkemuka Italia “La Gazzetta dan Corierre dello Sport”

Ancaman ditembak mati sering digunakan untuk menakut-nakuti pihak yang ingin membongkar ‘borok’ ini. Seorang reporter televisi setempat yang merekam pernyataan penyerang Inter Milan Ronaldo setelah timnya dicurangi Bianconeri di musim 1997/1998 bahkan diancam dibunuh begitu ia hendak keluar stadion dengan mikrofon di tangan.

Tak heran kalau praktek haram ala JUVENTUS banyak yang merasa dirugikan. Dimulai dari klub sekota Torino hingga fiorentina, lazio, roma dan napoli pernah merasakannya.

Noh, yang terbaru skandal yang melibatkan Antonio Conte. Benar-benar sudah mendarah daging.

@Pembenci Tukang Copas .. buset tuh Karangan Lu ada Bukti'a ga?
coba lu Share Link'a ..!!!

dasar Tifosi Merda Busuk.. sampe Nular jg Busuk'a ke TIfosi'a jd tukang FItnah !!!

Maaf tapi fakta sebenarnya La Gazzetta Dello Sport & La Corriere adalah milik orang yang 'punya hubungan' dengan Inter ...

Maaf tapi fakta sebenarnya La Gazzetta Dello Sport & La Corriere adalah milik orang yang 'punya hubungan' dengan Inter ...

Keluarga Agnelli pemilik La Gazzetta dan Corierre dello Sport..??
Wkakakaka...makin ngawur aja ente ler..trnyata bukan cuma presiden dan klub nya aja yg tukang fitnah. Ternyata tifosinya jg sama.

Yg pertama yg memuat berita Calciopoli itu Gazzeta sblum orang2 pd ngerti. Klo gazzeta di miliki Agnelli knpa justru memberitakan yg merugikan Juve??

Otak mana otak??

La Gazzeta dimiliki Carlo Buora sohibnya Si kisut Morattaik mereka berdua sama2 punya saham di TIM. betul TIM adalah sponsor liga italia.
lihat kan begitu istimewanya si kisut di persepak bolaan italia

lihat disini http://it.wikipedia.org/wiki/Carlo_Buora
para komplotan diatas ada disitu smua

INTER ITU MEMANG PENGKHIANAT ITALIA
Sebagai juara dan penguasa serie-A Liga Italia, Inter bahkan hampir tidak menyumbangkan pemainnya saat Italia terpuruk dan menjadi juara Piala Dunia 2006.
Bahkan Inter sempat bersitegang dengan Lippi karena Lippi tidak mau meninjau dan memantau pemain-pemain Inter untuk disiapkan dalam Piala Dunia.
Memangnya Lippi harus memantau Javier Zanetti, Walter Samuel, Cambiasso, Maicon, Stankovic, Cruz, dll buat timnas Italia ? :)

Back To Top